Aktifkan Mode Pemeliharaan WordPress dengan Mudah
Skip to content

Promo Diskon 1jt Berakhir Pada 17:00 Jangan Lewatkan Kesempatan Ini!

Home » Blog » Cara Mengaktifkan WordPress Maintenance Mode

Cara Mengaktifkan WordPress Maintenance Mode

  • by

Mengaktifkan atau aktifkan Mode Pemeliharaan WordPress adalah langkah penting untuk menjaga tampilan situs tetap profesional saat dilakukan pembaruan. Dengan fitur ini, pengunjung akan melihat halaman pemberitahuan bahwa website sedang dalam perbaikan, sementara Anda bisa melakukan update plugin, tema, atau sistem tanpa gangguan.

Maintenance mode menampilkan halaman sementara yang menjelaskan bahwa situs sedang diperbaiki. Sementara itu, Anda sebagai administrator bisa bekerja di balik layar. Ini juga membantu menjaga reputasi profesional dan memberi peringatan sopan kepada pengunjung.

Secara bawaan WordPress juga menampilkan halaman pemeliharaan otomatis ketika update berjalan (misalnya saat memperbarui plugin), tetapi tampilan tersebut sangat sederhana dan tidak bisa dikustomisasi.


Langkah-langkah Mengaktifkan Maintenance Mode

Berikut beberapa metode yang bisa Anda gunakan di situs Anda (https://www.jasawebjakarta.co.id/):

1. Menggunakan Plugin (Metode Disarankan)

Cara ini paling mudah dan minim risiko.

a. Plugin WP Maintenance Mode

  1. Masuk ke dashboard WordPress → menu Plugins → Add New
  2. Cari “WP Maintenance Mode” dan klik Install Now lalu Activate
  3. Setelah aktif, buka Settings → WP Maintenance Mode
  4. Di tab General, atur Status = Activated untuk mengaktifkan maintenance mode
  5. Di tab Design, Anda bisa mengganti teks, logo, latar belakang, warna, dan tampilan halaman maintenance.
  6. Tab Modules memungkinkan Anda menambahkan elemen tambahan seperti countdown timer, form pendaftaran, atau integrasi media sosial
  7. Simpan perubahan. Sekarang pengunjung akan melihat halaman maintenance sementara Anda masih bisa mengakses dashboard (jika Anda login)

Setelah pekerjaan selesai, Anda tinggal kembali ke Settings → WP Maintenance Mode dan set Status = Deactivated.

b. Plugin “Maintenance” oleh WebFactory

Alternatif plugin ringan yang hanya menampilkan halaman maintenance sederhana:

  • Instal plugin Maintenance dari repositori WordPress.
  • Di pengaturannya, aktifkan maintenance mode dan atur tampilan dasar (logo, teks, latar belakang)
  • Karena fitur lebih minimalis, plugin ini cocok jika Anda hanya butuh halaman sementara tanpa fitur tambahan.

c. Plugin Lainnya

Beberapa plugin populer lain yang bisa Anda pertimbangkan:

  • SeedProd — sangat fleksibel dengan template dan editor drag & drop.
  • CMP – Coming Soon & Maintenance — versi gratis cukup untuk kebutuhan dasar.
  • Minimal Coming Soon & Maintenance Mode — ringan dan cocok jika Anda ingin tampilan yang minimalis.
  • Under Construction / Coming Soon & Maintenance Mode — cocok jika Anda ingin menampilkan halaman “coming soon” saat site belum diluncurkan.

2. Menambahkan Kode Manual (Untuk Pengguna Mahir)

Jika Anda tidak ingin menggunakan plugin atau ingin kontrol penuh, Anda bisa menambahkan kode di file tema atau lewat snippet plugin seperti WPCode.

Berikut contoh cara menambahkan kode ke file functions.php tema:

function my_maintenance_mode() {
    if ( !current_user_can('administrator') && !is_admin() ) {
        wp_die(
            '<h1>Situs Sedang Dalam Perbaikan</h1><p>Kami akan kembali segera.</p>',
            'Maintenance Mode',
            array('response' => 503)
        );
    }
}
add_action('get_header', 'my_maintenance_mode');

Penjelasan:

  • current_user_can('administrator') memastikan administrator masih bisa mengakses.
  • wp_die() menghentikan pemrosesan dan menampilkan halaman maintenance.
  • response => 503 memberi tahu mesin pencari bahwa ini hanya downtime sementara (bukan error permanen).

Kekurangan metode ini:

  • Jika ada kesalahan di kode, situs bisa error total.
  • Sulit untuk mengatur tampilan halaman (logo, styling, dll) tanpa keahlian CSS/HTML.

3. Menggunakan File .maintenance (Metode dasarnya WordPress)

WordPress secara otomatis membuat file .maintenance di root saat proses update berlangsung. Namun Anda bisa memanfaatkan trik ini:

  1. Buat file bernama .maintenance di direktori root WordPress
  2. Isi file tersebut dengan:
<?php
$upgrading = time();
?>
  1. Situs akan menampilkan halaman “Briefly unavailable for scheduled maintenance. Check back in a minute.”

Pastikan untuk menghapus file .maintenance begitu pembaruan selesai — jika tidak, situs akan tetap dalam mode maintenance.


Tips & Catatan Penting

  • Selalu backup situs sebelum melakukan perubahan besar.
  • Gunakan status HTTP 503 ketika memang menunjukkan downtime sementara — hal ini penting agar mesin pencari tidak menganggap situs bermasalah secara permanen.
  • Jika situs Anda memiliki halaman-halaman penting (misalnya halaman kontak atau halaman “order”), Anda bisa mengecualikannya agar tetap dapat diakses saat maintenance mode aktif (fitur ini tersedia di beberapa plugin).
  • Setelah selesai maintenance, jangan lupa matikan mode maintenance agar situs kembali normal.
  • Jika situs Anda tiba-tiba “terjebak” dalam mode maintenance (misalnya karena kegagalan update), Anda bisa menghapus file .maintenance via FTP atau File Manager untuk mengembalikan situs.

Kesimpulan & Relevansi Untuk Situs Anda

Untuk situs https://www.jasawebjakarta.co.id/, saya sarankan menggunakan plugin seperti WP Maintenance Mode atau SeedProd, karena memberikan kemudahan dan tampilan profesional tanpa perlu coding. Anda bisa mengaktifkannya sebelum melakukan perubahan besar agar pengunjung tetap mendapatkan pengalaman yang baik.

Jika Anda tertarik memperdalam penggunaan WordPress untuk keperluan bisnis atau perusahaan, Anda bisa membaca artikel “WordPress untuk Bisnis & Perusahaan” di situs Anda sendiri melalui link:
https://www.jasawebjakarta.co.id/wordpress-untuk-bisnis-perusahaan/

Jika Anda ingin memulai dengan WordPress secara umum atau mengenal fitur-fiturnya, kunjungi situs resmi WordPress Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *